Adaptasi Iklim Tropis pada Perancangan Gereja Neo-Klasik Kontekstual di Pulau Lembeh
Kata Kunci:
neo-klasik, arsitektur tropis, gereja, pulau lembeh, monumentalitasAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perancangan arsitektur Gereja yang monumental dengan pendekatan Neo-Klasik, namun tetap kontekstual dengan kondisi geografis dan iklim tropis basah di Pulau Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif melalui analisis tapak menyeluruh (topografi, klimatologi, dan sosial) dan perancangan berbasis fungsi. Hasil analisis tapak menunjukkan lokasi terpilih berada di elevasi 40-50 meter dengan luasan 2.475 m2 ideal untuk mencapai monumentalitas yang disyaratkan. Konsep perancangan mengadopsi tipologi denah Basilika/Salib Latin yang simetris dengan penekanan pada Kubah utama di atas Altar sebagai penanda sakral. Adaptasi iklim tropis diwujudkan melalui elevasi bangunan (gaya palladian) untuk menghindari kelembaban dan Portico berkolom sebagai peneduh fasad (ventilasi silang). Kesimpulan utama dari perancangan ini adalah tercapainya sintesis antara gaya arsitektur klasik yang agung dan responsif terhadap lingkungan lokal, menciptakan sebuah landmark spiritual yang berfungsi optimal bagi komunitas Kristen di Pulau Lembeh.